5 Fakta tentang Krim Anti-Aging


Inilah 5 Fakta tentang Krim Anti-Aging
Salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi tanda-tanda penuaan adalah dengan menggunakan krim anti-aging. Salah satu senyawa yang berperan penting pada krim anti-aging ini adalah kandungan retinol yang merupakan turunan dari vitamin A. Retinol, yang disebut juga Retin-A atau renova, menjadi standar utama dalam produk-produk krim anti penuaan dini. Namun, banyak konsumen yang tidak mengetahui fakta-fakta tentang retinol, yang mungkin akan mempengaruhi seberapa maksimal kerja retinol dalam krim ini. Berikut beberapa faktanya.

1. Retinol rusak jika terpapar cahaya dan udara.
Cahaya dan udara bisa menyebabkan rusaknya retinol yang ada di dalam krim tersebut. Retinol sangat sensitif terhadap cahaya, dan jika terpapar cahaya langsung, kemungkinan besar bahan ini tidak akan efektif lagi ketika digunakan. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2004 dan dimuat dalam Journal of Raman Spectroscopy menunjukkan, retinol merupakan zat yang tidak stabil ketika terkena oksigen dalam udara yang terlalu banyak dan sering.
Setelah penggunaan krim selama satu bulan, biasanya krim ini tidak akan bekerja maksimal lagi seperti saat pertama kali dibuka. Hal ini disebabkan karena rusaknya retinol akibat paparan udara. Anda dapat menunda kerusakan retinol dalam krim anti-aging dengan meletakkan krim tersebut dalam ruangan yang gelap, atau dalam wadah kedap udara untuk menjaga kestabilan lebih lama.

2. Retinol bekerja lebih baik bila digunakan terpisah dengan produk yang mengandung asam.
Untuk bekerja maksimal, retinol membutuhkan pH yang netral. Jika kita menggunakan berbagai produk krim untuk wajah, hindari penggunaan krim anti-aging bersama dengan produk lain yang mengandung asam salisilat, asam glikolat, atau vitamin C. Jika harus menggunakan produk yang mengandung asam ini, sebaiknya gunakan secara terpisah dan dalam jarak waktu yang lama. Misalnya, gunakan vitamin C saat pagi hari, dan krim anti-aging di malam hari.

3. Kekuatan retinol tergantung pada kadarnya.
Konsentrasi kandungan retinol dalam krim mempengaruhi keefektifannya dalam bekerja, dan kecepatannya menghilangkan kerutan di wajah. Biasanya, satu krim anti-aging mengandung sekitar 0,025 persen retinol. Kandungan ini menunjukkan hasil maksimal setelah penggunaan selama 6 minggu, namun tak cukup kuat untuk menghapus keriput dan flek hitam di wajah sepenuhnya.

4. Retinol memperbaiki kulit Anda dengan mengelupaskan kulit mati.
Cara kerja retinol adalah dengan membuat kulit Anda tampak mengelupas terlebih dulu untuk melepaskan kulit mati sebelum membuatnya terlihat lebih baik. Tindakan yang terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan krim dengan kandungan retinol terendah secara bertahap sampai kulit Anda sudah membaik dan tidak mengelupas. Hal ini biasanya akan memakan waktu antara 6-8 minggu. Retinol juga akan membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap matahari. Jadi sangat penting bagi Anda untuk menggunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 di siang hari.

5. Retinol bekerja maksimal di malam hari.
Krim anti-aging ini sebaiknya diaplikasikan pada malam hari. Hal ini disebabkan karena paparan sinar UV lebih sedikit dibanding siang hari, dan suhu tubuh tertinggi dicapai saat malam hari. Hal ini akan membantu penyerapan retinol ke dalam kulit sehingga bisa bekerja dengan maksimal. Ketika tidur, gunakan sarung bantal sutra untuk mencegah krim menempel pada kain.

Sumber: Divine Caroline

{ 0 comments... read them below or add one }